Pagi hari di Wonosobo, saat bangun tidur, dari luar penginapan tempat saya istirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Dieng, terdengar suara ibu menjajakan sarapan pagi. Saya panggil ibu itu, ternyata si ibu tersebut menjual sego (nasi) gono. Penasaran, saya coba membeli. Pertama melihat nasi gono itu, yang ada dipikiran saya adalah nasi yang kurang menarik. Dengan warna yang agak kecoklatan, kurang menggugah selera. Tapi begitu menghirup aromanya...hmmmm......gurih. Saya coba untuk mencicipi, wahhh...ternyata uenaakk juga. Dibuat dari nasi yang dicampur dengan sayuran seperti kol hijau yang diiris tipis, petai, ikan teri, irisan buncis dan parutan kelapa muda, lalu ditanak bersamaan. Sangat nikmat disajikan hangat ditemani dengan peyek teri dan tempe kemul atau tempe yang digoreng dengan balutan tepung. Dari sisi hargapun, terjangkau oleh isi kantong.
|
Sego (nasi) gono ala Wonosobo |
|
Tak ada salahnya jika anda sedang berada di Wonosobo untuk mencicipi sego gono, dijamin pasti ketagihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar